CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 23 Desember 2008

air langit menggelitik pelan epidermis raga
aroma senyawa khas tercium
dan segera beradu dengan genting bergemuruh
hujan
seandai saja
kau dapat hapus rasa ini
adonan 500g cinta dicampur 3 iris luka dan sesendok kecewa
mengikis
meski perlahan daripada hampa
basuh
meski keras membunuh adonan kalis aduk tersempurnakan
ingin sekali

Jumat, 28 November 2008

Penelitian TIK :)

Sejak akhir tahun 2005, kebetulan saya diminta membantu Kementrian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) dalam kegiatan pembuatan buku putih penelitian dan pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia. Sebenarnya kegiatan KNRT untuk pembuatan buku putih tidak hanya dalam bidang TIK, tetapi juga beberapa bidang lain yang disebut dengan 6 bidang prioritas pembangunan Iptek 2005-2025, yang terdiri dari:

1. Teknologi Ketahanan Pangan dan Pertanian
2. Teknologi Energi: Energi Alternatif dan Terbarukan
3. Teknologi Transportasi
4. Teknologi Informasi dan Komunikasi
5. Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan
6. Teknologi Pertahanan

Dan pada tanggal 26 Juli 2006 diadakan acara penyempurnaan draft final buku putih untuk ke 6 bidang diatas (http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=1263), dimana Menristek (pak Kusmayanto Kadiman) dalam keynote speechnya memaparkan beberapa panduan dan filosofi kenapa buku putih harus ada. Tentu dalam tulisan ini saya tidak akan mengupas isi buku putih ke 5 bidang lain selain TIK, karena tugas saya memang hanya di buku putih TIK. Ada satu catatan menarik bahwa sedikit perdebatan hangat terjadi pada pertemuan tanggal 26 Juli 2006, khususnya tentang posisi buku putih ini sendiri. Pak Kusmayanto menyebut bahwa muara kerangka pikir buku putih berasal dari Jakstranas Iptek 2005-2009 (http://www.ristek.go.id/index.php?mod=File&ib=1&file=profil/jakstra.htm) dan Agenda Riset Nasional (ARN) . Sedangkan pemikiran rekan-rekan penyusun ARN, bahwa justru ARN yang seharusnya disusun berdasarkan Buku Putih, karena lingkup tahun buku putih yang lebih panjang yaitu 2005-2025. Well, kedua pemikiran ini berlandaskan pada dokumen yang resmi, meskipun saya sendiri kurang jelas, mana madzab yang lebih shohih ;)

Penyusunan buku putih yang lengkapnya bernama “Buku Putih Penelitian Pengembangan dan Penerapan Iptek Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi tahun 2005-2025”, sempat tertatih-tatih dan mengalami beberapa pergantian tim nara sumber. Saya mengikuti beberapa pertemuan yang diadakan di Jakarta akhir tahun 2005 dan kemudian camp selama 2 hari di Bandung di awal tahun 2006. Tim yang terdiri dari 22 orang, cukup lengkap dan berimbang karena ada wakil dari KNRT (pak Engkos Koswara dan pak Richard Mengko), LIPI (pak Tigor Nauli, pak Handoko, pak Mashuri dan saya sendiri), Depkominfo (pak Ashwin Sasongko dan pak Hadwi Sanjoyo), BPPT (pak Sulistyo dan pak Hary Budiarto), dari Universitas ada pak Abdullah Alkaf (ITS), ada juga wakil dari BATAN, LAPAN, dan yang menarik diundang juga beberapa wakil vendor misalnya pak Harry Kaligis (Sun Microsystems) dan pak Goenawan Lukito (Oracle). Saya secara pribadi juga ingin memberi applaus khusus kepada pak Agus Sediadi, pak Sabartua Tampubolon, pak Kemal Prihatman dan teman-teman di KNRT yang bekerja secara underground menyusun dan mengedit narasi sehingga berbentuk draft yang matang.

Tentu dalam pembahasan terjadi tarik ulur dan diskusi hangat, yang saya pikir terjadi karena pengaruh beragamnya latar belakang bidang pendidikan, core competence dan institusi tempat kerja. Pengaruh lain adalah seperti saya duga di awal, sangat sulit membuat grand design penelitian sampai 25 tahun ke depan untuk bidang yang sangat (terlalu) cepat berkembang seperti TIK. Sampai detik inipun saya belum yakin 100% bahwa poin-poin yang disusun sudah menggambarkan peta penelitian yang sebaiknya dilakukan sampai 2025 di Indonesia. Saya pikir sifat buku putih ini lebih dinamis dan memungkinkan terjadinya revisi ketika kebutuhan dan teknologi berkembang di luar lingkup yang dibahas di buku putih. Draft awal pada pertemuan di Jakarta diperbaiki secara menyeluruh dengan mengubah format dan poin-poin utama pembahasan pada pertemuan (camp) 2 hari di Bandung.

Saya mencatat hal menarik dari buku putih TIK ini, yang pertama bahwa hasil penelitian TIK di Indonesia diharapkan mampu berperan dalam:
1. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat
2. Meningkatkan daya saing bangsa
3. Memperkuat persatuan dan kesatuan nasional
4. Mewujudkan pemerintahan yang transparan
5. Meningkatkan jati diri bangsa di tingkat internasional

Dapat kita simpulkan bahwa para peneliti bidang TIK diharapkan lebih melihat user needs (kebutuhan pengguna atau stakeholder), lebih membumi dan memprioritaskan penelitian ke arah mencari solusi kebutuhan riil masyarakat. Tentu peneliti bidang TIK akan semakin sibuk karena disamping harus memilih tema penelitian yang siap terap untuk masyarakat, juga unggul dan dapat bersaing secara internasional, dan apabila diperlukan dapat membantu mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih.

Bahasa lainnya, penelitian yang dilakukan harus menjawab kepentingan beberapa stakeholder, yaitu:

1. Masyarakat dan publik, untuk menuju masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) dan layanan elektronik (eServices)
2. Pemerintah, untuk menuju eGovernment
3. Industri, untuk menuju industri TIK yang global dan berdaya saing
4. Lembaga Iptek, untuk menuju lembaga Iptek kelas dunia

Kemudian apa prioritas tema penelitian TIK yang direkomendasikan dalam buku putih tersebut? Ada 5 prioritas utama yang masing-masing memiliki bidang garapan seperti di bawah:

1. Infrastruktur Informasi: jaringan informasi dan telekomunikasi, information exchange, digital broadcasting, perangkat keras komputer dan device pendukungnya, community access point
2. Perangkat Lunak: sistem operasi, sistem aplikasi, bahasa pemrograman dan development tool, opensource, simulasi dan komputasi
3. Kandungan (Content) Informasi: respositori dan information sharing, creative digital, data security, eServices
4. Pengembangan SDM dan Kelembagaan: edukasi dan research center, sertifikasi dan kurikulum TIK, pengembangan software house lokal, inkubator bisnis dan competence center, pengembangan ICT park
5. Regulasi dan Standardisasi: regulasi konvergensi TIK, pengembangan sistem insentif, standardisasi peralatan TIK, universal service obligation (USO)

Kamis, 27 November 2008

Logo Spensa :)

Perkembangan TIK :)

Perkembangan TIK merupakan, hal yang tidak asing lagi dikehidupan kita. Pada jaman dulu orang-orang menggunakan alat-alat yang sederhana untuk saling berkomunikasi. Seperti menggunakan asap,kentungan, dan terompet. Hal ini tentu sangat sederhana dan rumit. Juga tidak efektif untuk dipakai. Namun, sekarang orang orang tidak perlu lagi meniru cara-cara di atas. Hanya dengan satu tangan, orang orang di satu negara bisa berkomunikasi dengan orang-orang di lain negara lain.Orang-orang kini mulai bisa berkomunikasi dengan cepat,efektif, dan tidak menghabiskan banyak tenaga. Contoh dari media perkembangan TIK adalah Handphone, Komputer, Internet,radio,televisi. Media media ini adalah media perkembangan TIK yang paling sering digunakan dan paling sering didengar. Dengan menggunakan media media ini, menjadikan cara berkomunikasi menjadi lebih mudah dan cepat.


Contohnya, berita kemenangan Barrack Obama dalam pemilu di Amerika Serikat, menjadi buah bibir di dunia. berita lengkap mengenai kemenangan Barrack, dapat segera diketahui oleh seluruh penggemar dan penduduk dunia. ini dikarenakan media yang sangat canggih dengan cepat memberitakan berita ini. seperti televisi, radio,internet juga surat kabar.


Tetapi, perkembangan TIK yang sudah mendunia ini juga memiliki kelemahan dan efek yang negatif. Seperti pepatah tiada gading yang tak retak, efek negatif dari perkembangan TIK ini juga perlu diwaspadai, bahkan dihindari.


Contoh efek negatif dari perkembangan TIK ini adalah memudahkan masuknya budaya luar. Kalau budaya luar yang bagus, tentu tidak menjadi masalah. Tetapi, kalau budaya yang dibawa adalah budaya yang buruk, apa yang terjadi? Satu-satunya cara adalah kita harus selektif, yaitu pandai untuk memilah milih budaya itu.

Contoh negatif yang dibawa oleh perkembangan TIK ini adalah, memudahkan aksi kejahatan dan kriminalitas. Orang orang yang memilki niat jahat akan dengan mudahnya mencari korban untuk pelampiasan niat jahat mereka. Jika mereka ingin melakukan aksi penipuan, mereka dapat melaksanakan niat jahat mereka melalui HandPhone, Internet, dan surat pos. Jika mereka hanya ingin melampiasakan niat jahil mereka, mereka bisa meng-hack sebuah situs pribadi.


Perkembangan TIK ini juga mempengaruhi tindak kerja manusia.Oleh karena itu kita harus memanfaatkan media perkembangan TIK ini dengan baik dan gunakan dengan tujuan yang positif.

Dan juga semoga proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
lebih cepat
lebih luas sebarannya, dan
lebih lama penyimpanannya.

Agar lebih mudah memahaminya mari kita lihat perkembangan di bidang teknologi informasi. Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.

Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.

Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan

My Lovely School , SMPN 1 Denpasar

SMPN 1 Denpasar adalah sekolah lanjutan saya setelah tamat sari SD Cipta Dharma Denpasar . sekolah saya beralamat di Jalan Surapati no. 2 . hmmm... sebentar lagi saya saya akan meninggalkan sekolah ini . saya pasti akan merindukan semua kenangan baik suka maupun suka . saya harap , SMPN 1 terus jaya dan menjadi almamater yang membuat saya tetap bangga !

with love ,
vie

Computer :)

Adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."

Sekalipun demikian, definisi di atas mencakup banyak alat khusus yang hanya bisa memperhitungkan satu atau beberapa fungsi. Ketika mempertimbangkan komputer modern, sifat mereka yang paling penting yang membedakan mereka dari alat menghitung yang lebih awal ialah bahwa, dengan pemrograman yang benar, semua komputer dapat mengemulasi sifat apa pun (meskipun barangkali dibatasi oleh kapasitas penyimpanan dan kecepatan yang berbeda), dan, memang dipercaya bahwa mesin sekarang bisa meniru alat perkomputeran yang akan kita ciptakan di masa depan (meskipun niscaya lebih lambat). Dalam suatu pengertian, batas kemampuan ini adalah tes yang berguna karena mengenali komputer "maksud umum" dari alat maksud istimewa yang lebih awal. Definisi dari "maksud umum" bisa diformulasikan ke dalam syarat bahwa suatu mesin harus dapat meniru Mesin Turing universal. Mesin yang mendapat definisi ini dikenal sebagai Turing-lengkap, dan yang pertama mereka muncul pada tahun 1940 di tengah kesibukan perkembangan di seluruh dunia. Lihat artikel sejarah perkomputeran untuk lebih banyak detail periode ini.

this is me !

allo ...
comment allez-vous ?

merci .
kamu sudah membuka blog saya .
aku kenalin diri dulu ya ...

jaman dahulu kala , lahirlah seorang bayi cantik pada tanggal 3 april 1994 . bayi itu tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik dengan nama Ni Made Devi Aprilyanti ( tapi nama panggungnya sih Devi Cantique Jeulitha Tyada Tarra Di Dunia Ayu Suchi Terpudji Layaknya Putri . hehehehe ) . sekarang , dia bersekolah di SMPN 1 Denpasar tercinta , kelas 9C terkasih dengan nomer absen 5 yang luar biasa ( kata Bu Besak ) . namun sayang , dia masih bingung dia akan melanjutkan jenjang berikutnya kemana . karena terlalu banyak pertimbangan yang ada . aduuuuu .... bikin pusing tujuh keliling ( nyanyi dengan gaya Cinta Laura ) . semoga saja dengan cepat ia dapat memutuskan .